Assalammu'alaikum ya akhi wa ukhti.
Alhamdulillah nii bisa berjumpa lagi.. Gimana kabar sahabat ana semuanya? baik kan ? semoga selalu dalam lindunganNya.. Aamiin..
Disini ana akan menuliskan contoh teks dakwah yang judulnya "USAHA".
ana meminta maaf kalau semisal kata - kata ana dalam teks dakwah ini ada yang kurang berkenan dihati sahabat ana semuanya. Karena, ini adalah karya ana sendiri yang ana buat secara mendadak untuk seleksi pengurus ROHIS. hehehee,, yaa walaupun mendadak tapi insyaAllah ana buat dengan setulus hati ana :D (waah,, baper)
Semoga bisa bermanfaat yaaa... Selamat membacaa...
Assalammu’alaikum
Warohmatullahi Wabarokatuh
Bismillahirrohmanirrohim, alhamdulillahirobbil ‘alamin
washolatu wasallamu’ala asrofil anbiyai warmusalin, wa’ala alihii wasohbihi
ajma’in amma ba’du. Rabbisy rahli shadri wa yassirli amri wahlul ‘uqdatan mil
lisani yafqahu qauli.
Kakak kakak rohis yang saya hormati, dan teman teman yang
berbahagia. Pertama tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT , yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga pada siang hari ini, kita
dapat berjumpa kembali dalam keadaan sehat wal’afiyat.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi agung Muhammad Saw. Beserta keluarganya, sahabatnya, dan
kita semua selaku umatnya hingga akhir zaman. Aamiin yaa robbal ‘alamiin.
Disini saya ingin menyampaikan sebuah materi mengenai
“usaha”. Apakah Usaha itu ? usaha adalah sesuatu yang dilakukan sesuai dengan
kemampuannya sebagai manusia dan sejalan
dengan kehendak hatinya. Dalam bahasa arab, usaha sering disebut dengan
kasab.
Jika kita berbicara dengan usaha, pasti ada suatu
keinginan yang hendak di capai. Sebagai contoh, apabila kita ingin pandai, maka
kita harus berusaha yaitu dengan cara belajar. Semakin besar keinginan yang
ingin kita capai, maka akan semakin besar pula usaha yang harus kita lakukan.
Selain dengan berusaha, ada salah satu faktor yang paling penting untuk
mencapai cita - cita kita. Yaitu, dengan berdoa. Sering kita dengar bahwa doa
tanpa usaha bagaikan pengemis, dan usaha tanpa doa bagaikan komunis. Kita
berusaha sekuat mungkin tanpa di imbangi dengan doa, maka usaha kita menjadi
tidak barokah, karena kita terlalu sombong dengan kemampuan yang kita miliki.
Padahal, semua yang terjadi adalah kehendak dari Allah Swt, dan tak ada sesuatu
pun yang bisa menghalangi. Sedangkan,
jika kita terus menerus berdoa tanpa henti, namun usahapun tak ada sama sekali.
Apakah Allah akan mengabulakn doa kita ? tentu saja tidak, karena sesuai dengan firman Allah, yaitu QS. Ar Ra’d ayat 11 yang artinya, “Sesungguhnya Allah tidak
merubah keadaan suatu kaum sebelum mereka merubah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri.”
Coba kita amati lingkungan di sekitar kita. Saat ini,
usaha hanyalah sebuah omangan kosong. Artinya apa ? artinya adalah banyak orang
yang ingin mendapatkan sesuatu yang diinginkannya , tetapi mereka tak berusaha
dengan giat. Mereka hanya dimanjakan dengan kemudahan kemudahan yang ada. Semua
fasilitas sudah tersedia dengan lengkap. Namun, sedikit dari mereka yang
mensyukurinya. Kemudahan yang ada itu bagus, asalkan kita bisa memanfaatkannya
dengan baik. Namun, apabila kita terus menerus melakukan usaha di zona nyaman
itu, kita tak bisa seutuhnya mencapai cita – cita di jalan yang benar.
bayangkan saja mengenai filosofi nasi. Padi tak bisa
menjadi nasi tanpa adanya sebuah proses yang melelahkan bahkan menyakitkan. Padahal,
tujuan dari padi itu tak lah seberapa. Mereka hanya ingin dikonsumsi oleh
manusia sehingga manusia bisa merasa puas karena perut mereka yang telah terisi
penuh. Mari kita jalan jalan sebentar mengenai awal mula terbentuknya nasi.
Pertama tama, padi ditanam oleh petani dan kemudian di petik setelah menguning
pada musim panen. Kemudian yang kedua, padi mengalami proses perontokan, dengan
tujuan untuk memisahkan gabah dari merang. Pada proses perontokan ini, padi
ditempa dengan kuat bahkan dipukul ataupun diinjak. Setelah mengalami proses
yang sedikit menyakitkan, gabah di keringkan dibawah terik matahari yang sangat
panas hingga beberapa jam bahkan hari. Kemudian, yang ketiga adalah proses
pemecahan kulit. Pada proses ini, gabah dimasukkan kedalam mesin pemecah kulit
dengan tujuan untuk mengelupas sekam dari gabah. Setelah sekam dikelupas,
selanjutnya gabah di giling dengan tujuan agar lapisan kulit ari terkelupas
sehingga di dapat biji beras yang putih bersih. MasyaAllah, betapa susahnya
proses yang dilewati oleh si nasi. Namun, proses itu belum selesai. Karena
beras yang telah bersih itu, kemudian dimasak dalam suhu yang tinggi agar
menjadi nasi. Cita – cita padi akhirnya tercapai, karena padi telah menjadi
nasi dan dapat dinikmati oleh manusia.
Nah untuk itu, marilah kita bersama sama menjadikan diri
lebih baik lagi dan manfaatkan waktu yang ada dengan sebaik mungkin untuk menebarkan
kebaikan serta mencapai cita – cita kita melalui jalan yang benar sesuai dengan
syariat islam. Ingat , berusahalah dengan sebaik mungkin dan diseimbangkan
dengan doa. Niatkan semua yang kita lakukan semata – mata karena Allah ta’ala.
InsyaAllah berkah.
ingaaattt DUIT => DOA, USAHA, IKHTIAR, TAWAKAL.
Cukup sekian yang dapat saya sampaikan. Kurang lebihnya
mohon maaf. Semoga ilmu yang kita dapatkan hari ini, dapat bermanfaat di masa
kini maupun di masa yang akan datang. Aamiin yaa robbal ‘alamiin.
Wabilahitaufik wal hidayah
Wassalammu’alaikum Warohmatullohi wabarokatuh.